Bahan nylon memang lazim digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tas, begitu pula dengan bahan polyester. Kedua jenis kain tersebut sering dianggap sebagai kain yang sama, padahal cukup banyak perbedaan antara keduanya. Ulasan Kainpusat.com di bawah ini akan membuat Anda lebih mengenal tentang nylon dan juga perbedaannya dengan polyester.
Apa Itu Bahan Nylon?
Bahan nylon merupakan bahan sintetis yang awalnya difungsikan sebagai bahan untuk membuat tenda dan parasut khusus militer. Namun, kini salah satu bahan sintetis yang ditemukan pada tahun 1935 tersebut sudah menjadi semakin banyak fungsinya, termasuk untuk bahan dasar pembuatan tas.
Alasan mengapa bahan sintetis yang satu ini sering dijadikan sebagai bahan dasar untuk membuat tas disebabkan karena nylon itu ringan dan tahan lama. Kebanyakan tas yang terbuat dari nylon biasanya didesain untuk tas yang bisa mengangkut banyak barang atau barang-barang yang berat. Maka dari itu jenis tas traveling atau jenis tas untuk bepergian banyak yang dibuat dari nylon.
Karakteristik Bahan Tas yang Bagus Terbuat dari Kain Nylon
Bahan nylon termasuk jenis bahan yang tidak mudah rusak sehingga saat dijadikan sebagai tas maka tas tersebut akan lebih awet. Saat dicuci, tas yang terbuat dari nylon juga tidak menyusut ataupun meregang. Beberapa karakteristik nylon yang dapat dibuat menjadi tas berkualitas bagus, di antaranya seperti berikut ini:
- Memiliki tingkat elastisitas yang bagus
- Tidak mudah sobek
- Tidak mudah rusak karena jamur serta kerusakan yang ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia
Kelebihan Bahan Nylon untuk Membuat Tas
Dilihat dari karakteristiknya memang nylon bukan bahan pembuat tas yang terbaik, namun tetap saja nylon memiliki beberapa kelebihan yang perlu Anda ketahui, yaitu:
1. Kuat, Ringan, serta Elastis
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, karakteristik nylon yang membuat bahan ini cukup tepat untuk dijadikan sebagai tas di antaranya seperti kuat, ringan serta elastis. Karakteristik yang dimiliki oleh bahan ini membuat nylon dapat pula dimodifikasi dengan mudah.
2. Awet dan Bila Terkena Air Lebih Cepat Kering
Tas yang terbuat dari bahan nylon biasanya memang cukup awet. Nylon memang bukan termasuk bahan yang anti air, namun saat terkena air tas yang terbuat dari nylon akan lebih cepat kering. Oleh sebab itu, ketika tas berbahan nylon yang Anda bawa itu kebasahan karena siraman air maka Anda tidak perlu khawatir sebab tas tersebut akan lebih cepat kering.
3. Mudah Dibersihkan dan Tidak Mudah Sobek
Tas yang terbuat dari nylon juga cukup mudah untuk dibersihkan dengan cara dicuci. Selain itu, tas berbahan dasar nylon biasanya juga akan dijahit dengan menggunakan benang nylon sehingga akan semakin kuat dan tidak mudah sobek.
Baca Juga : Bahan Kain Crepe
Kekurangan Bahan Nylon untuk Membuat Tas
1. Mudah Terbakar
Sebagai bahan sintetis yang berasal dari minyak bumi, maka tentu saja tas berbahan nylon lebih mudah terbakar. Oleh sebab itu, bahan nylon tas sebaiknya tidak disetrika dengan suhu yang tinggi. Hal tersebut hanya akan membuat tas berbahan nylon menjadi lengket dan meleleh.
2. Tidak Tahan Panas Matahari yang Berlebihan
Tas yang dibuat dari material nylon itu tidak bisa terlalu lama terkena paparan sinar matahari berlebihan. Jika terkena sinar matahari langsung dalam jangka waktu yang sangat lama, maka warna dari tas tersebut akan memudar.
3. Tidak Bisa Menyerap Keringat
Sirkulasi udara yang dapat masuk ke dalam tas berbahan nylon itu kurang bagus sehingga panas saat digunakan. Hal seperti itu juga berlaku saat nylon dibuat menjadi bahan dasar sebuah tas.
4. Tidak Tahan Air
Bahan nylon memang tidak bersifat tahan air, namun jika dicuci jenis tas yang terbuat dari nylon itu akan lebih mudah kering.
Perbedaan Bahan Nylon dengan Bahan Polyester
Walaupun banyak yang menganggap kedua bahan sintetis yaitu nylon dan polyester ini sama, namun sebenarnya cukup banyak perbedaan di antara keduanya. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini ada tabel perbedaan antara nylon dan polyester yang bisa Anda simak:
Nylon | Polyester | |
Nama Kimiawi | Polyamide | Polyethylene Naphthalate |
Proses Pembuatan | Proses diawali dari cairan yang kemudian secara mekanis terus diputar lalu berubah menjadi serat saat dikeringkan | Proses berawal dari larutan kimia yang kemudian dipintal hingga menjadi benang |
Fungsi | Umumnya dibuat untuk jenis pakaian tertentu seperti jas hujan, baju renang, tirai serta karpet | Biasanya digunakan untuk keperluan industri garmen atau pembuatan pakaian jadi, gorden, dan karpet |
Daya Tahan saat Dipakai | Tidak mampu menyerap keringat | Tidak mudah kusut |
Daya Tahan secara Umum | Tahan lama, tahan terhadap abrasi dan juga kerusakan yang disebabkan karena minyak serta bahan kimia | Cukup kuat, tidak mudah meregang dan menyusut saat dicuci, tidak mudah rusak karena bahan kimia, tahan terhadap air |
Sifat saat Terkena Panas Berlebihan atau Api | Mudah meleleh lalu terbakar dalam jangka waktu yang cepat | Langsung meleleh dan terbakar secara bersamaan |
Dampak terhadap Lingkungan | Mayoritas nylon memang terbuat dari produk sampingan minyak bumi, sehingga memang cukup berdampak buruk pada lingkungan | Tidak mudah terurai namun masih bisa didaur ulang |
Keunggulan | Ringan, mudah kering setelah terkena air, hangat dan halus | Mudah kering saat terkena air, ringan dan halus |
Bisa Dibuat Menjadi | Pakaian dasar, pakaian dalam, jas hujan, pakaian ski, windbreaker, baju renang, pakaian untuk bersepeda serta berbagai macam tas | Segala jenis pakaian dan berbagai macam tas |
Reaksi/Menimbulkan Alergi | Kemungkinan menimbulkan reaksi alergi yang disebabkan karena resin akhir | Kemungkinan menimbulkan reaksi alergi yang disebabkan karena resin akhir |
Cara Perawatan | Mudah dibersihkan dengan cara dicuci | Mudah dibersihkan dengan cara dicuci |
Cara Membersihkan | Mudah dicuci namun tidak bisa di dry clean | Mudah dicuci dan bisa di dry clean |
Bahan Dasar | Poliamida yang berasal dari kandungan minyak bumi | Polimer yang terkandung dalam batu bara, minyak bumi, udara dan air |
Resistensi | Cukup baik | Sangat baik |
Jumlah Produksi di Dunia | Produksi nylon di seluruh dunia diperkirakan mencapai 4,2 juta ton atau jika dibuat dalam bentuk persentase maka diperkirakan mencapai 12% dari keseluruhan produksi serat sintetis | Produksi polyester di seluruh dunia diperkirakan mencapai 23 juta ton atau jika dibuat dalam bentuk persentase maka diperkirakan mencapai 58% dari keseluruhan produksi serat sintetis |
Tahun Pertama Kali Proses Produksi | Secara komersial di Amerika Serikat nylon diproduksi pada tahun 1939 | Secara komersial di Amerika Serikat, polyester diproduksi pada tahun 1953 |
Bahan nylon bisa dibuat menjadi berbagai macam tas, mulai dari tas fashion yang modis, tas selempang hingga ransel untuk travelling atau berkemah. Tas berbahan nylon saat ini memang semakin mudah didapatkan, apalagi kini semakin banyak usaha konveksi tas yang memproduksi tas dari nylon.
Kain Jersey
Kain Wolfis
Bahan Polycotton
kain beludru
Bahan Polycotton
Kain Prada
Kain Perca
Bahan Voal